(Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat)
Manusia adalah mahluk sosial yaitu mahluk yang pasti
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di
karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan
orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan
orang lain maka dari itu kita pasti saling membutuhkan namun ada segelintir
orang yang tidak menghargai sebuah perbedaan yang merusak hubungan antar
manusia dengan manusia lainnya.
Setiap
manusia pasti berbeda satu sama lain dan berubah setiap saat. Perubahan terjadi
sesuai dengan usia, tingkat pendidikan, kematangan mental, agama, hobi, status
sosial, gender, pola pikir, dan lain sebagainya dari masing-masing individu.
Kita adalah salah satu individu yang hidup di
antara miliaran manusia di permukaan bumi ini yang dalam keadaan berbeda dan
terus berubah. Bayangkan jika kita memiliki kesamaan dalam hal apapun dengan
semua manusia di dunia ini pastinya kehidupan kita akan kaku dan membosankan
Contoh: setiap orang harus berhobi sama dengan saya, berbahasa sama, suka makanan yang sama, dan segalanya sama dengan saya. Jika itu yang menjadi kemauan kita, berarti kita sedang mengucilkan diri sendiri, menjadi pribadi yang membosankan, kaku, serta tidak bahagia.
Hidup
dengan kondisi seperti itu adalah menentang hukum alam juga menentang hukum
Tuhan. Bagi saya, "perbedaan" adalah variasi kehidupan seperti halnya
7 tangga nada yang berbeda; jika dipadukan akan menghasilkan jutaan simfoni.
Warna yang berbeda-beda pun seperti Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Hitam dan lainnya akan menghasilkan
jutaan variasi warna. Juga angka yang berbeda-beda dari 0 sampai dengan 9, bisa
menghasilkan jumlah hitungan yang tidak terhingga.
Kenyataannya,
manusia lahir di bumi ini memang sudah berbeda dari lahir baik warna kulit,
gender, suku, agama dan lain-lain. Ini adalah kenyataan sebagaimana adanya.
Jika hidup ingin menjadi "lebih hidup" demi memaknai hukum Tuhan Yang
Maha Esa, maka kita harus belajar menghargai dan menerima perbedaan yang ada.
Saat orang lain ada kelemahan atau berbeda dengan kita, kita berusaha memahami dan mengerti.. Demikan juga sebaliknya. Dengan menghargai setiap perbedaan maka kita akan menjadi manusia yang lentur, penuh toleransi, bijaksana, dan bahagia karena sesungguhnya semua manusia keturunan adam yang tercipta dari tanah sehingga kiti memiliki kesamaan derajat dimata tuhan.
Saat orang lain ada kelemahan atau berbeda dengan kita, kita berusaha memahami dan mengerti.. Demikan juga sebaliknya. Dengan menghargai setiap perbedaan maka kita akan menjadi manusia yang lentur, penuh toleransi, bijaksana, dan bahagia karena sesungguhnya semua manusia keturunan adam yang tercipta dari tanah sehingga kiti memiliki kesamaan derajat dimata tuhan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar