Daya dukung lingkungan adalah
Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi
ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar atau tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya
dukung lingkungan.
Keberadaan sumberdaya alam di bumi tidak tersebar merata
sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh
karena itu, pemanfaatannya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan
tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya
: air, tanah dan udara.
2. Menggunakan
bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan
metode penambangan dan pemprosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
4. Melaksanakan
etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Pengertian (konsep) dan ruang
lingkup daya dukung lingkungan menurut UU 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain;
sedangkan pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya
dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu
berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per
satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna et al. (1999), daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan
(supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Daya dukung lingkungan adalah
kapasitas atau kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan organisme secara
sehat sekaligus mempertahankan produktivitas, kemampuan adaptasi, dan kemampuan
memperbarui diri. Daya dukung lingkungan diartikan sebagai kemampuan lingkungan
untuk mendukung kehidupan manusia (Sunu, 2001 : 6).
Daya dukung lingkungan/carrying
capacity adalah batas atas dari pertumbuhan suatu populasi, di mana jumlah
populasi tersebut tidak dapat lagi didukung oleh sarana, sumberdaya dan
lingkungan yang ada. Atau secara lebih singkat dapat dijelaskan sebagai batas
aktivitas manusia yang berperan dalam perubahan lingkungan. Konsep ini
berasumsi bahwa terdapat kepastian keterbatasan lingkungan yang bertumpu pada
pembangunan (Zoer’aini, 1997).
Perbandingan antara jejak ekologi
dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan
antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity atau daya
dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang
kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya
dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan
kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami
suatu kawasan.
Definisi daya dukung
lingkungan/carrying capacity :
Ø Jumlah organisme atau spesies khusus
secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan.
Ø Jumlah penduduk maksimum yang dapat
didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut.
Ø Jumlah makhluk hidup yang dapat
bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tanpa membahayakan
lingkungan tersebut.
Ø Jumlah populasi maksimum dari
organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak
lingkungan tersebut; Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi
dari suatu kelompok manusia di bawah angka yang diperkirakan akan meningkat dan
di atas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan
sumberdaya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam
sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat
tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal
tersebut.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar